SurahAn-Naba' (Arab: النّبا, "Berita Besar") adalah surah ke-78 dalam al-Qur'an.Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 40 ayat.Dinamakan An Naba' yang berarti berita besar di ambil dari kata An Naba´ yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Dinamai juga Amma yatasaa aluun diambil dari perkataan Amma yatasaa aluun yang terdapat pada ayat 1 surat ini. باستخدامAPKPure App لترقية Surat An Naziat Lengkap Mp3 dan Artinya, بسرعة وحرة وحفظ البيانات الخاصة بك على الإنترنت. Surat An Naziat Lengkap Mp3 dan Artinya, بسرعة وحرة وحفظ البيانات الخاصة بك على الإنترنت. TafsirAl Qur'an Surat Al Fil Ayat 1-5 Al-Fil, ayat 1-5 أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ (1) أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ (2) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ (3) تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ 1 By those who extract (the souls of the wicked) violently, 2. And those who draw out (the souls of the blessed) gently, 3. And those who glide (as if) swimming, 4. And those who race each other DaftarUrutan Nama Surat Di Juz 30 Al Quran Dan Artinya. Sebelumnya kita sudah membahas daftra surat dalam al quran dan jumlah ayatnya pada postingan sebelumnya. 1 79 An Naziat النازعات.. Novi Amanah Sen 29 Rabiul akhir 1442 14- 12- 2020. Terjemahan makna Alquran Alkarim - Terjemahan Berbahasa Indonesia - PT. Adapun urutan surat Juz Dengandemikian, Tuhan yang mampu menciptakan langit yang besar dan kuat serta benda-benda langit yang ada di dalamnya, demikian pula yang menciptakan bumi serta segala kebutuhan makhluk dan berbagai manfaat bagi mereka, pasti mampu membangkitkan makhluk setelah mereka mati, kemudian Dia akan memberikan balasan terhadap amal mereka, maka barang siapa yang berbuat baik, dia akan mendapatkan Ust Muhammad Al Kutawy adalah salah satu Pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur'an Lil Banaat As Sunnah Kani'E Kab. Sidrap, Sulawesi Selatan JumlahAyat: 40 | Al Quran dan Terjemahan Indonesia. Surat An Naba Beserta Artinya. Informasi; Arti: Berita besar: Jumlah ayat: 40: Surat ke: 78: بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Surat Al Mursalat: Surat An Naziat: Al Qur'an dan Terjemahannya: SurahAn Nazi'at Ayat 1-46 Arab Latin dan Terjemahan Indonesia Surat An Nazi'at merupakan urutan surah yang ke 79 dalam kitab suci Al Qur'an. Surat ini termasuk Juz 30 atau disebut juga sebagai Juz Amma yaitu Kumpulan dari beberapa surat pendek. Nama lain dari surat An Naziat adalah as-Sahirah (Permukaan Bumi) dan at-Tammah (Malapetaka Besar). Demi(malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, ZIlcW. وَٱلنَّـٰزِعَـٰتِ غَرْقًا wan-nāzi'āti garqā [1] Demi malaikat yang mencabut nyawa dengan keras. وَٱلنَّـٰشِطَـٰتِ نَشْطًا wan-nāsyiṭāti nasyṭā [2] Demi malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah lembut. وَٱلسَّـٰبِحَـٰتِ سَبْحًا was-sābiḥāti sab-ḥā [3] Demi malaikat yang turun dari langit dengan cepat, فَٱلسَّـٰبِقَـٰتِ سَبْقًا fas-sābiqāti sabqā [4] dan malaikat yang mendahului dengan kencang, فَٱلْمُدَبِّرَٲتِ أَمْرًا fal-mudabbirāti amrā [5] dan malaikat yang mengatur urusan dunia. يَوْمَ تَرْجُفُ ٱلرَّاجِفَةُ yauma tarjufur-rājifah [6] Sungguh, kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, تَتْبَعُهَا ٱلرَّادِفَةُ tatba'uhar-rādifah [7] tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ qulụbuy yauma`iżiw wājifah [8] Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut, أَبْصَـٰرُهَا خَـٰشِعَةٌ abṣāruhā khāsyi'ah [9] pandangannya tunduk. يَقُولُونَ أَءِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِى ٱلْحَافِرَةِ yaqụlụna a innā lamardụdụna fil-ḥāfirah [10] Orang-orang kafir berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula? أَءِذَا كُنَّا عِظَـٰمًا نَّخِرَةً a iżā kunnā 'iẓāman nakhirah [11] Apakah akan dibangkitkan juga apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?” قَالُواْ تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ qālụ tilka iżang karratun khāsirah [12] Mereka berkata, “Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.” فَإِنَّمَا هِىَ زَجْرَةٌ وَٲحِدَةٌ fa innamā hiya zajratuw wāḥidah [13] Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja. فَإِذَا هُم بِٱلسَّاهِرَةِ fa iżā hum bis-sāhirah [14] Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi yang baru. هَلْ أَتَـٰكَ حَدِيثُ مُوسَىٰٓ hal atāka ḥadīṡu mụsā [15] Sudahkah sampai kepadamu Muhammad kisah Musa? إِذْ نَادَٮٰهُ رَبُّهُۥ بِٱلْوَادِ ٱلْمُقَدَّسِ طُوًى iż nādāhu rabbuhụ bil-wādil-muqaddasi ṭuwā [16] Ketika Tuhan memanggilnya Musa di lembah suci yaitu Lembah Tuwa; ٱذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ iż-hab ilā fir'auna innahụ ṭagā [17] pergilah engkau kepada Firaun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas, فَقُلْ هَل لَّكَ إِلَىٰٓ أَن تَزَكَّىٰ fa qul hal laka ilā an tazakkā [18] Maka katakanlah kepada Firaun, “Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri dari kesesatan, وَأَهْدِيَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخْشَىٰ wa ahdiyaka ilā rabbika fa takhsyā [19] dan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-Nya?” فَأَرَٮٰهُ ٱلْأَيَةَ ٱلْكُبْرَىٰ fa arāhul-āyatal-kubrā [20] Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. فَكَذَّبَ وَعَصَىٰ fa każżaba wa 'aṣā [21] Tetapi dia Firaun mendustakan dan mendurhakai. ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَىٰ ṡumma adbara yas'ā [22] Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang Musa. فَحَشَرَ فَنَادَىٰ fa ḥasyara fa nādā [23] Kemudian dia mengumpulkan pembesar-pembesarnya lalu berseru memanggil kaumnya. فَقَالَ أَنَا۟ رَبُّكُمُ ٱلْأَعْلَىٰ fa qāla ana rabbukumul-a'lā [24] Seraya berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.” فَأَخَذَهُ ٱللَّهُ نَكَالَ ٱلْأَخِرَةِ وَٱلْأُولَىٰٓ fa akhażahullāhu nakālal-ākhirati wal-ụlā [25] Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia. إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَىٰٓ inna fī żālika la'ibratal limay yakhsyā [26] Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut kepada Allah. ءَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ ٱلسَّمَآءُ‌ۚ بَنَـٰهَا a antum asyaddu khalqan amis-samā`, banāhā [27] Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّٮٰهَا rafa'a samkahā fa sawwāhā [28] Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَـٰهَا wa agṭasya lailahā wa akhraja ḍuḥāhā [29] dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. وَٱلْأَرْضَ بَعْدَ ذَٲلِكَ دَحَـٰهَآ wal-arḍa ba'da żālika daḥāhā [30] Dan setelah itu bumi Dia hamparkan. أَخْرَجَ مِنْهَا مَآءَهَا وَمَرْعَـٰهَا akhraja min-hā mā`ahā wa mar'āhā [31] Darinya Dia pancarkan mata air, dan ditumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. وَٱلْجِبَالَ أَرْسَـٰهَا wal-jibāla arsāhā [32] Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh. مَتَـٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَـٰمِكُمْ matā'al lakum wa li`an'āmikum [33] Semua itu untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu. فَإِذَا جَآءَتِ ٱلطَّآمَّةُ ٱلْكُبْرَىٰ fa iżā jā`atiṭ-ṭāmmatul-kubrā [34] Maka apabila malapetaka besar hari Kiamat telah datang, يَوْمَ يَتَذَكَّرُ ٱلْإِنسَـٰنُ مَا سَعَىٰ yauma yatażakkarul-insānu mā sa'ā [35] yaitu pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, وَبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِمَن يَرَىٰ wa burrizatil-jaḥīmu limay yarā [36] dan neraka diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. فَأَمَّا مَن طَغَىٰ fa ammā man ṭagā [37] Maka adapun orang yang melampaui batas, وَءَاثَرَ ٱلْحَيَوٲةَ ٱلدُّنْيَا wa āṡaral-ḥayātad-dun-yā [38] dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, فَإِنَّ ٱلْجَحِيمَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ fa innal-jaḥīma hiyal-ma`wā [39] maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفْسَ عَنِ ٱلْهَوَىٰ wa ammā man khāfa maqāma rabbihī wa nahan-nafsa 'anil-hawā [40] Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, فَإِنَّ ٱلْجَنَّةَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ fa innal-jannata hiyal-ma`wā [41] maka sungguh, surgalah tempat tinggalnya. يَسْــَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَـٰهَا yas`alụnaka 'anis-sā'ati ayyāna mursāhā [42] Mereka orang-orang kafir bertanya kepadamu Muhammad tentang hari Kiamat, “Kapankah terjadinya?” فِيمَ أَنتَ مِن ذِكْرَٮٰهَآ fīma anta min żikrāhā [43] Untuk apa engkau perlu menyebutkannya waktunya? إِلَىٰ رَبِّكَ مُنتَهَـٰهَآ ilā rabbika muntahāhā [44] Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya ketentuan waktunya. إِنَّمَآ أَنتَ مُنذِرُ مَن يَخْشَـٰهَا innamā anta munżiru may yakhsyāhā [45] Engkau Muhammad hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya hari Kiamat. كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوٓاْ إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَـٰهَا ka`annahum yauma yaraunahā lam yalbaṡū illā 'asyiyyatan au ḍuḥāhā [46] Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu karena suasananya hebat, mereka merasa seakan-akan hanya sebentar saja tinggal di dunia pada waktu sore atau pagi hari. Your browser does not support the audio tag.