KemenprinMasih Membutuhkan Tenaga Ahli MRO. By Iman Achdiat On 5 Des 2016 Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara serempak maupun parsial antara modal, tenaga kerja dan teknologi terhadap produksi industri kerajinan ukiran kayu di Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 83 unit usaha, dengan metode probability sampling, khususnya proportionate stratified random sampling,. Denganmemanfaatkan sumber daya alam tersebut masyarakat menjadi pengrajin mebel. Dulu mereka belajar secara turun temurun untuk membuat mebel. Pengrajin di dusun Muntuk membuat berbagai macam furniture seperti meja, kursi, daun pintu, jendela dan masih banyak lagi perlengakapan rumah tangga yang dibuat oleh pengrajin mebel di dusun Muntuk. KeberadaanPT Bahtera Pesat Lintasbuana sebagai penghubung antara pencari kerja dengan mitranya, yang membutuhkan tenaga kerja, diharapkan bisa membantu mengurangi tingkat pengangguran dan mendorong roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat secara luas. Terima kasih. Fadjar Oetomo Chief Executive Officer desainkursi akanmembuka cakrawala pandang inovatif pengrajin yang beberapa tahun terakhir di desa Temuwangi ini lesu dan stagnan dalam berproduksi. Mahalnya bahan baku kayu (Jati) semakin menyurutkan kreativitas pengrajin yang rata-rata berekonomi menengah ke bawah. Munculnya gagasan karya seni desain kursi dengan membutuhkanorang-orang yang mapu menciptakan lapangan pekerjaan. Penciptaan lapangan pekerjaan ini biasanya dengan cara membuka usaha industri. Industri yang dibuat tidak harus dalam skala yang besar, tapi bisa dalam skala kecil ataupun menengah. Sekarang ini industri kecil menengah merupakan usaha yang sangat potensial. Semakinkering dan baik kondisi kayu gelondong, otomatis harganya juga semakin mahal. 2. Sawmill (Penggergajian Kayu) Tahap kedua dari cara pembuatan mebel jepara adalah pembelahan kayu. Kayu log / gelondong dibelah dengan ukuran ketebalan papan sesuai dengan yang dibutuhkan untuk pembuatan mebel jepara. Proses pembelahan log ini membutuhkan MenteriBadan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi menjadi anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). - Antara. Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki era digital, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Indonesia membutuhkan 17,5 juta tenaga ahli digital sampai dengan tahun 2035. "Ini yang namanya digital tidak terelakkan, kita Dilansirdari Encyclopedia Britannica, kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pengrajin mebel disebut produksi. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Bu Titin membangun sebuah perusahaan tempe. jenis usaha Bu Titin adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. untukmencegah persaingan usaha yang tidak sehat.7 Sedangkan pengertian UKM bedasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), UKM adalah sebuah usaha rakyat yang dapat dilihat dari banyaknya tenaga kerja. Usaha kecil memiliki jumlah tenaga kerja antara 5-9 orang, sedangkan usaha menengah memiliki jumlah tenaga kerja antara 20-99 orang.8 xbRIHo. Perekonomian di Indonesia mengalami banyak perubahan cukup signifikan dari tahun ke tahun, yang membuat berbagai sektor mengalami pertumbuhan ekonomi yang cenderung menurun, baik industri besar, UMKM, serta usaha mikro menengah diantaranya pengrajin mebel. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan bisnis pengrajin mabel Desa Trangsan. Metode penelitian yang digunakan untuk artikel ialah metode wawancara serta pegamatan secara langsung, data yang didapatkan dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa cara meningkatkan bisnis pengrajin mabel adalah dengan memperluas target pemasaran melalui kerja sama dengan investor, melakukan promosi dan pemasaran melalui online maupun offline, meningkatkan kualitas serta terus mengembangkan inovasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free !EastasouthJournalofInnovativeCommunityServicesVol.01,No.02,Februari,2023,pp.42-46Meningkatkan Bisnis Pengrajin Mebel Desa Trangsan Alfrida Aprilianti1, Arum Ambar Sari2, Fatimah Nur Cahyani3, Tiara Duta Vilani4, Aris Prio Agus Santoso5 1,2,3,4,5Universitas Duta Bangsa Surakarta *Corresponding author E-mail nurf28424 Fatimah Nur Cahyani* Article History Received Feb 2023 Revised Feb 2023 Accepted Feb 2023 Abstract Perekonomian di Indonesia mengalami banyak perubahan cukup signifikan dari tahun ke tahun, yang membuat berbagai sektor mengalami pertumbuhan ekonomi yang cenderung menurun, baik industri besar, serta UMKM atau usaha mikro kecil menengah di antaranya pengrajin mebel. Kerajinan yang terbuat dari bahan alami seperti rotan, kayu, dan bambu sendiri masih kurang permintaan pasarnya. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem strategi pemasaran pada bisnis pengrajin mebel Desa Trangsan. Dengan subjek para pengrajin mebel Desa Trangsan, menggunakan metode penelitian wawancara serta metode analisis data wacana untuk melakukan penelitian. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan para pengrajin mebel kurang maksimal, maka dari itu beberapa cara untuk meningkatkan strategi pemasaran bisnis pengrajin mebel dengan memperluas target pemasaran melalui kerja sama dengan investor, melakukan promosi dan pemasaran melalui online maupun offline, meningkatkan kualitas serta terus mengembangkan inovasi.. Bisnis, Pengrajin mebel, Desa Trangsan PENDAHULUAN Industri mebel furniture adalah industri yang mengolah bahan baku atau bahan setengah jadi kayu, rotan, dan bahan alam lainnya. Industri mebel merupakan industri dasar yang dalam proses industrinya menggunakan peralatan sederhana dan memerlukan banyak tenaga mebel. Pengrajin mebel merupakan orang yang membuat perabotan rumah tangga yang digunakan sebagai alat untuk mendukung tubuh manusia dalam menyimpan atau menampilkan barang, dan membagi ruang. Mebel merupakan perabotan rumah tangga yang diperlukan, berguna atau disukai seperti barang atau benda yang dapat dipindah-pindahkan dan berguna untuk melengkapi rumah, kantor, dan sebagainya. Desa Trangsan merupakan desa yang memiliki banyak sumber daya rotan, hal !Vol.01,No.02,Februari,2023,pp.42-4643 inilah yang menjadikan Desa Trangsan sebagai desa pengrajin mebel. Dengan banyaknya sumber daya rotan, masyarakat setempat memanfaatkan rotan tersebut menjadi sebuah kerajinan yang bermanfaat. Adapun produk yang biasanya banyak dibuat yaitu meja, kursi, furniture, serta masih banyak lainnya. Pemanfaatan dari sebuah rotan menjadi sebuah barang yang memiliki nilai yang lebih dari yang sebelumnya merupakan tujuan dari para pengrajin dari Desa Trangsan. Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Desa Trangsan merupakan desa pengrajin mebel yang memiliki banyak jenis produk untuk rumah, kantor, dan sebagainya. Hal yang menarik dari penelitian ini adalah perbedaan bisnis pengrajin mebel Desa Trangsan dari sebelum pandemi Covid-19 serta setelah pandemi. Dari hal ini peneliti menyimpulkan rumusan masalah dalam penelitian kali ini adalah “Bagaimana Cara Meningkatkan Bisnis Pengrajin Mebel Desa Trangsan?”. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu cara kerja bisnis pengrajin mebel Desa Trangsan serta cara meningkatkan bisnis pengrajin mebel Desa Trangsan dari sebelum pandemi Covid-19 setelah pandemi Covid-19. METODE Pelaksanaan penelitian ini menggunakan desain penelitian survei. Di mana kami menggunakan pendekatan secara deskriptif, tanpa menggunakan angka melainkan menggunakan data dari wawancara secara langsung. Dalam penelitian ini kami menggunakan para pengrajin mebel Desa Trangsan sebagai subjek penelitian yang kami lakukan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara serta pengamatan secara langsung. Metode wawancara merupakan sebuah teknik pengambilan data yang dilakukan dengan menggunakan format pertanyaan yang sudah tersusun dan akan diajukan secara langsung lisan kepada narasumber yang bertujuan untuk melengkapi artikel ini. Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis wacana, yang memungkinkan terjadinya interaksi antara subjek penelitian dengan peneliti. HASIL Industri bisnis mebel di Desa Trangsan dikategorikan dua kelompok pelaku usaha, yaitu kelompok bisnis mebel skala besar dan kelompok bisnis mebel skala kecil. Untuk kelompok industri kecil masih mempunyai keterbatasan, seperti pemasaran yang belum efektif dan tenaga kerja yang terbatas. !Vol.01,No.02,Februari,2023,pp.42-4644 Tujuan dari penelitian dengan metode wawancara yang telah dilakukan adalah untuk mengetahui potensi yang sudah dimiliki oleh pengrajin mebel di Desa Trangsan yang kemudian dianalisis untuk mengurangi risiko terjadinya kerugian yang didapat karena kurangnya perhatian terhadap faktor-faktor kecil yang menghambat proses produksi dan memberikan solusi yang mungkin dapat diterapkan untuk mengembangkan usaha mebel. Selain itu metode wawancara juga dirasa lebih mudah untuk memungkinkan terjadinya interaksi antara subjek penelitian dengan peneliti. Data yang dihasilkan juga lebih akurat dan tepat karena langsung berhubungan dengan subjek yaitu para pengrajin mebel. Gambar 1. Produk Bisnis mebel di Desa Trangsan Bisnis mebel di Desa Trangsan mempunyai berbagai macam produk yang diproduksi dan ditawarkan, seperti meja dan kursi makan, kursi teras, kursi tamu, aksesoris, dan banyak produk lainnya. Dalam pembuatan mebel menggunakan berbagai macam bahan baku, seperti rotan, bambu, dan kayu Fitria, 2019. Usaha mebel yang dijalankan ini menggunakan konsep made by order, yaitu mereka akan membuat produk mebel tersebut jika terdapat pesanan. Kelemahan bisnis mebel Desa Trangsan antara lain kurang maksimalnya perencanaan efisiensi waktu, tenaga kerja terampil yang masih terbatas, modal usaha yang belum memadai, serta aktivitas promosi produk yang belum maksimal Riskiani, 2014. Di sisi lain, bisnis mebel di Desa Trangsan memiliki banyak kekuatan, antara lain keterampilan Sumber Daya Manusia yang mumpuni, harga produk yang bersaing, kualitas mutu produk yang baik, dapat membuat produk sesuai permintaan pembeli, serta jangkauan penjualan produk yang luas Fauzan, 2021. Terdapat pula peluang yang dimiliki untuk meningkatkan pertumbuhan usaha bisnis mebel yang dijalankan, seperti tempat usaha yang letaknya strategis, masyarakat yang memiliki minat beli tinggi, dukungan yang didapat dari organisasi !Vol.01,No.02,Februari,2023,pp.42-4645 pemerintah, dan teknologi yang membantu memudahkan proses produksi. Namun, pelaku usaha juga harus waspada akan adanya ancaman dari bisnis mebel yang digeluti, seperti contoh persaingan bisnis mebel dengan perusahaan yang besar, persaingan dengan pelaku usaha mebel lokal, sulitnya mendapat bahan utama mebel, tidak menentunya biaya dari bahan utama, tak sehatnya persaingan harga yang ada, serta perekonomian yang kondisinya tidak stabil. Untuk itu, berikut ini beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan usaha mebel. Yang pertama, pelaku bisnis mebel bisa memproduksi produk anyar yang belum umum terdapat di pasaran Budiharjo et al., 2015. Kemudian, memanfaatkan dukungan yang didapat dari pemerintah, melakukan kerja sama dengan industri lain yang sejenis, menyimpan persediaan bahan baku agar terhindar dari sulitnya mendapatkan bahan baku, serta melakukan promosi produk melalui bermacam media atau platform yang tersedia. Pengrajin mebel juga bisa melakukan pemasaran dan pendistribusian dari produk mebel ke luar negeri atau dengan kata lain tidak hanya dalam negeri saja. Cara yang dapat diterapkan dengan melakukan ekspor di negara-negara lain agar produk yang diciptakan lebih banyak dikenal orang, sehingga akan lebih besar kemungkinan bisnis mebel yang dijalankan berkembang pesat Hufaida, 2021. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi pengambilan keputusan dalam proses menjalankan dan mengembangkan usaha mebel para pengrajin, memberikan informasi mengenai peluang dan strategi yang dapat diterapkan agar meningkatkan keuntungan bisnis mebel. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa analisis sistem strategi pemasaran bisnis pengrajin mebel kurang maksimal, maka dari itu ada beberapa strategi pemasaran yang dapat di explor lagi untuk meningkatkan daya saing barang menjadi lebih meningkat, di antaranya yaitu berupa 1. Memperluas target pasar Dengan adanya target pasar, produsen dapat menentukan nilai harga serta lebih terorganisir. 2. Mempromosikan Mempromosikan/pemasaran produk ini biasanya memperkenalkan kepada konsumen supaya konsumen tertarik kepada produk. Promosi/pemasaran bisa dilakukan dengan dua cara, yakni secara online atau !Vol.01,No.02,Februari,2023,pp.42-4646 melalui digital dan secara offline atau secara langsung, 3. Meningkatkan kualitas produk Memberikan efek yang besar pada produk atau menambah kegunaan atau manfaat yang besar dalam produk. Pengakuan/Acknowledgements Banyak pihak yang terlibat aktif dalam terwujudnya pengabdian ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu mewujudkan proses pengabdian ini hingga akhir. Daftar Referensi Budiharjo, A., Wahyudi, E., & Ulum, A. R. 2015. Penerapan strategi bauran pemasaran pada mebel ud. jati indah di jember. I, Ndah D Bisnis, Ilmu AdminiJember, Istrasi Ilmu, Fakultas Politik, Ilmue Unej, Universitas Jembr, 1–14. Fauzan, N. U. R. 2021. Studi Kasus Ukm Rotan Desa Trangsan. Fitria, F. 2019. Strategi Pemasaran Pelaku Industri Mebel dalam Menghadapi Persaingan Revolusi pada UD Salama Mebel Karduluk di Kabupaten Sumenep. Artikel Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Wiraraja. Hufaida, N. 2021. Strategi Pemasaran Mebel Untuk Meningkatkan Penjualan Ditinjau Dari Ekonomi Islam Studi Kasus Zaimah Mebel Pengaron Desa Guntung …. NUR Riskiani, S. 2014. Strategi Pengembangan Produk Olahan Rotan. 21, 85–90. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this BudiharjoE WahyudiA R UlumBudiharjo, A., Wahyudi, E., & Ulum, A. R. 2015. Penerapan strategi bauran pemasaran pada mebel ud. jati indah di jember. I, Ndah D Bisnis, Ilmu AdminiJember, Istrasi Ilmu, Fakultas Politik, Ilmue Unej, Universitas Jembr, Pemasaran Mebel Untuk Meningkatkan Penjualan Ditinjau Dari Ekonomi Islam Studi Kasus Zaimah Mebel Pengaron Desa Guntung …N HufaidaHufaida, N. 2021. Strategi Pemasaran Mebel Untuk Meningkatkan Penjualan Ditinjau Dari Ekonomi Islam Studi Kasus Zaimah Mebel Pengaron Desa Guntung …. NUR Pengembangan Produk Olahan RotanS RiskianiRiskiani, S. 2014. Strategi Pengembangan Produk Olahan Rotan. 21, 85-90. Bisnis mebel memiliki peluang yang besar. Bukan hanya lokal, tetapi juga pasar luar negeri. Itu sebabnya banyak yang mencari tahu cara bisnis mebel. Kamu tertarik berbisnis mebel? Jika iya, pastikan kamu memiliki modal yang cukup. Kamu juga butuh perencanaan yang tepat. Mereka yang terjun ke bisnis mebel bukan coba-coba. Ada yang baru merintis, ada pula yang meneruskan bisnis keluarga. Orang yang meneruskan bisnis, tentu lebih matang lantaran sudah memiliki konsumen loyal. Cara bisnis mebel mereka turun-temurun alias bisnis warisan. Tidak perlu khawatir. Kamu juga tidak harus langsung menyamai prestasi bisnis mereka. Butuh waktu yang tidak sebentar sampai ke level sukses. Kamu hanya perlu mempelajari bagaimana cara bisnis mebel sampai sukses. Baca Juga Ini 8 Tips Cara Bisnis Kayu bagi Kamu yang Ingin Memulainya! Peluang Usaha Mebel yang Menggiurkan Foto Memulai usaha mebel memiliki peluang yang cukup besar. Sebetulnya hampir di setiap kota terdapat pebisnis mebel lokal. Cara bisnis mebel mereka pun berbeda-beda. Demikian pula jenis furnitur yang diproduksi oleh bisnis-bisnis ini. Mereka memproduksi furnitur seperti meja makan, meja kursi ruang tamu, lemari, tempat tidur, dan lain-lain. Bahkan ada juga yang mengirimkan produksinya ke luar negeri. Peluang usaha mebel masih menggiurkan, kendati saat ini ada banyak furnitur dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Bisnis mebel dan bisnis properti atau rumah berjalan beriringan. Selama bisnis rumah masih terus berjalan, bisnis mebel pun mengikuti. Orang memiliki rumah baru, pasti juga mengisinya dengan furnitur yang baru pula. Inilah peluang bisnis mebel yang harus kamu lihat. Bagi sebagian besar orang, mebel atau furnitur bukan sekadar perlengkapan rumah tangga, melainkan pajangan yang memiliki nilai seni tinggi. Ini adalah tantangan buat kamu, calon pebisnis mebel. Kamu harus punya inovasi produk yang tidak sekadar fungsi, tetapi juga punya nilai seni. Peluang bisnis mebel bukan hanya satu atau dua tahun saja. Jika kamu mengelolanya dengan tepat, bisnis mebel bisa diteruskan oleh anak cucu. Jadi, bisnis mebel ini berpotensi menjadi investasi jangka panjang. Kamu bisa memproduksi sendiri furnitur atau menjadi distributor. Pastinya kreativitas, keuletan, dan ketelatenan adalah salah satu cara bisnis mebel agar sukses. Baca Juga 8 Ide Bisnis Kerajinan Tangan, Berani Coba Buat? Cara Bisnis Mebel Untuk Pemula Foto Jika kamu sudah mantap untuk terjun ke bisnis ini, ada beberapa cara bisnis mebel yang harus kamu siapkan. Langkah memulai bisnis harus dipersiapkan secara matang, karena pesaingmu sebagian besar adalah pemain lama. Mengutip Business News Daily, kamu harus punya persiapan matang jika ingin memulai bisnis. Kamu juga harus punya kreativitas dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Apalagi saat ini perkembangan teknologi begitu pesat dan cepat. Berikut ini adalah langkah memulai bisnis mebel yang bisa kamu praktikkan. 1. Perencanaan yang Matang Apapun bisnis yang kamu geluti harus memiliki perencanaan yang matang. Susun rencana secara matang termasuk apa yang harus dilakukan jika bisnis mengalami kerugian. Kamu juga bisa menyusun bagaimana cara pengambilan keputusan di saat genting, dan juga dari mana modal berasal. Ini penting, karena bisnis mebel membutuhkan modal yang tidak sedikit. Tentukan sejak awal siapa yang bertanggung jawab pada produksi, ketersediaan bahan baku dan tenaga, administrasi, pemasaran, dan lain-lain. Susun rencana dengan matang agar bisnismu berjalan lancar. 2. Menentukan Target Pasar Cara bisnis mebel selanjutnya, yaitu tentukan siapa target pasarmu. Apakah kalangan rumah tangga atau perkantoran. Menentukan target pasar sejak awal akan membantumu untuk fokus dan sukses. Pertama fokuslah ke satu titik. Misalnya target pasar adalah kalangan rumah tangga. Kamu bisa mengembangkan target pasar setelah bisnismu berjalan. Target pasar juga bagian dari rencana bisnismu. 3. Lokasi Strategis Cara bisnis mebel selanjutnya, pilih lokasi yang strategis. Ini juga akan membantumu sukses dalam bisnis. Jika target pasarmu adalah rumah tangga, kamu bisa pilih di sekitar pemukiman. Sebaliknya, jika target pasarmu adalah perkantoran atau instansi pilih lokasi yang tidak jauh dari area perkantoran. Kamu juga wajib melihat pesaingmu. Makin sedikit pesaing di lokasimu, bisnismu berpotensi maju. Apalagi kamu punya daya tawar lebih, misalnya produk yang inovatif dan kreatif. Baca Juga 7 Contoh UMKM yang Bisa Menjadi Inspirasi Usahamu 4. Modal yang Cukup Bisnis tanpa modal itu tak mungkin. Itu sebabnya pastikan kamu memiliki modal atau sumber dana yang cukup. Apalagi bisnis mebel memerlukan modal yang tidak sedikit. Modal bukan hanya uang. Akan tetapi ketersediaan bahan baku, tenaga kerja yang memadai, dan proses pengerjaan yang rumit. Sekali produksi membutuhkan modal yang tidak sedikit. Pastikan kamu memiliki cukup modal untuk menutupi biaya produksi termasuk ongkos pekerja. 5. Survei Harga Pasar Kamu wajib melakukan survei pasar sebelum memulai usaha. Survey pasar dilakukan agar harga jual yang kamu patok mampu bersaing di pasaran. Survei pasar juga berguna agar kamu tidak menetapkan harga terlalu tinggi. Kamu bisa saja mematok harga lebih tinggi, jika memang produk kamu memiliki nilai lebih. Jadi, pastikan kualitas produk kamu lebih dari yang lain. Baik dari segi bahan baku yang digunakan maupun tingkat kesulitan membuatnya. 6. Menentukan Bahan Baku Cara bisnis mebel berikutnya, yaitu dengan menentukan bahan baku. Pilih bahan baku terbaik untuk furnitur produksimu. Contohnya, bila bisnis mebelmu fokus ke furnitur kayu jati, pastikan kamu menggunakan kayu jati terbaik dan berkualitas. Demikian juga dengan bahan baku lainnya. 7. Kreatif dan Inovatif Jangan lupa, kamu harus kreatif dan inovatif dalam berbisnis. Ini adalah salah satu cara bisnis mebel yang jitu. Misalnya model terbaru dan memiliki fungsi lebih dari biasanya. Kamu bisa mempelajari fungsi furnitur dan mengembangkannya, sehingga punya nilai lebih. Dengan demikian, produk kamu dijamin tidak akan kalah saing dengan furnitur luar negeri. Baca Juga 10 Peluang Usaha di Daerah Sepi yang Banyak Dicari, Coba Yuk! Tips Bisnis dan Marketing Usaha Mebel Foto Kini kamu sudah tahu cara bisnis mebel. Hal selanjutnya yang perlu kamu tahu, yaitu tips bisnis dan marketing usaha mebel. Agar sukses menjalani bisnis mebel, kamu tentunya harus memperhatikan aspek pemasaran. Marketing yang baik, akan membuat produkmu makin dikenal banyak orang. Apa saja tipsnya? Berikut ini tips bisnis dan marketing usaha mebel. 1. Ikuti Berbagai Pameran Setelah mengetahui cara bisnis mebel untuk pemula, yang tidak boleh dilupakan adalah marketing. Ya, pemasaran atau marketing adalah jantung dari bisnis. Kamu bisa memasarkan mebel produksimu melalui berbagai media, baik secara offline maupun online. Pemasaran offline bisa dengan membuka booth pameran di mall. Bawa produk unggulan bisnis mebelmu dan sertakan pula brosur yang berisi katalog produk. Jangan lupa beri nomor kontak yang mudah dihubungi oleh calon pelangganmu. 2. Lakukan Pemasaran secara Online Untuk pemasaran online, kamu bisa mempromosikannya melalui media sosial. Tunjukkan foto dan video furnitur karyamu untuk menarik perhatian audiens. Kamu juga bisa membuat situs web yang berisi katalog, testimoni, cara pemesanan, dan proses produksi. Tujuannya agar konsumen makin percaya dan yakin dengan produk furniturmu. Baca Juga 8 Strategi Website Pemasaran yang Efektif untuk Bisnis 3. Ikut Asosiasi Pengusaha Mebel Tips bisnis dan marketing usaha mebel lainnya, yaitu bergabung dengan asosiasi atau perkumpulan pengusaha mebel. Kendati punya usaha yang sama, sesama pengusaha pasti saling memberi masukan dan bantuan. Bahkan bisa bermitra untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kamu juga bisa mendapatkan informasi tentang penjualan ke luar negeri atau penyedia bahan baku berkualitas dari asosiasi yang kamu ikuti. 4. Kolaborasi dengan Bisnis Lain Seperti yang disebutkan sebelumnya, bisnis mebel berkaitan erat dengan bisnis properti. Ini peluangmu untuk melakukan kerja sama dengan bisnis lain. Kamu bisa bekerja sama dengan bisnis properti untuk pengadaan furnitur rumah contoh. Bisa pula bekerja sama dengan perusahaan arsitektur dan desain interior untuk pengadaan furnitur. Nah, demikian ulasan terkait cara bisnis mebel dan tips marketing yang jitu. Silakan mencobanya pada bisnis mebel yang kamu rintis. Yogyakarta - Industri mebel dan kerajinan membutuhkan banyak tenaga kerja, terutama yang ahli dalam penggarapan akhir mebel atau finishing. Sebab, penggarapan akhir merupakan puncak karya yang marketable.“Industri mebel meminta kami untuk melatih tenaga kerja, terutama di finishing. Itu kebutuhan yang mendesak,” kata Tevi Dwi Kurniaty, Kepala Balai Diklat Industri Yogyakarta, di sela-sela pelatihan tenaga kerja, Rabu, 30 Mei Industri Mebel dan Kerajinan Jadi Tumpuan Saat Krisis Industri Furniture Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Indonesia Asmindo menggandeng Kementerian Perindustrian untuk melatih hingga melakukan uji kompetensi bagi tenaga kerja di bidang mebel. Setiap pelatihan diikuti 50-an peserta. Mereka dilatih hingga mahir dan mendapatkan sertifikat mahir di dilatih lewat pendidikan vokasi keahlian melalui program link and match dengan sekolah menengah kejuruan yang mempunyai jurusan perkayuan dan mesin. Selain itu dengan melakukan pendidikan dan pelatihan three in one berbasis pendidikan, sertifikasi keahlian, serta penempatan.“Karena ini permintaan industri, setelah ikut pelatihan bisa langsung kerja,” ujar Standard pendidikan dan pelatihan ini mengacu pada Sistem Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bidang industri furnitur yang sudah ditetapkan Kementerian Ketenagakerjaan. Setiap unit kompetensi harus diujikan untuk kemudian mendapatkan sertifikat keahlian yang dikeluarkan Badan Nasional Standardisasi Ketua Asmindo Daerah Istimewa Yogyakarta Irsyam Sigit Wibowo, keahlian dalam finishing mebel memang sangat penting. Sebab, hasil akhir produk mebel inilah yang bisa menaikkan harga menjelaskan, meskipun industri mebel diserang perusahaan besar dari luar negeri, perajin mebel masih tetap bertahan. Nilai ekspor mebel dua tahun lalu mencapai US$ 1,8 miliar. Sedangkan tahun lalu diakui turun menjadi US$ 1,6 miliar.“Secara nasional, ekspor mebel paling tinggi masih ke Cina, Amerika, lalu Eropa. Kami membuka peluang ekspor ke Eropa timur,” ucap Irsyam.