Menurutkisah legenda di buku Seputar Garut yang ditulis oleh Darpan dan Budi Suhardiman, mengisahkan bahwasanya di area Situ Bagendit tersebut hiduplah seorang janda yang sangat kaya raya, bahkan hartanya tidak pernah habis. Warga setempat ketika itu menjulukinya sebagai Nyi Endit. Dalam bahasa Sunda arti dari Endit adalah pelit.
Ceritabahasa sunda asal usul situ bagendit di bawah ini tentu akan menceritakan mengenai legenda kejadian situ bagendit di jawa barat. 20 cerita dongeng kancil singkat terbaik sepanjang masa pesan moral. Bahkan sering juga dipentaskan menjadi drama. Corak rekaan heubeul anu mindeng ngolah. Situ Bagendit Aksara Sunda Baku.
jokowipupu yang berperan sebagai orang . 09.09.2021 · contoh teks drama bahasa sunda 7 orang berbagai teks penting. teks drama bahasa inggris tentang bullying 7 orang foto gambar lucu cerita kata mutiara bijaks. drama 9 orang . contoh teks drama tentang covid 19 halaman all kompas . contoh naskah drama bahasa sunda lucu untuk 5 orang
IpleEsk. Lokasi Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44191 Maps Klik Disini HTM Rp. per Orang Buka Tutup – WIB Telepon – Garut menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki pesona alam nan indah dan tidak bisa dilupakan begitu saja. Selain Bandung, Subang, Lembang, Tasikmalaya, Sumedang hingga Cirebon, Garut sekarang ini menjadi incaran para wisatawan baik domestik ataupun turis asing yang ingin menikmati keindahan alam Indonesia. Pasalnya, ada banyak kawasan wisata yang bisa ditemui di Garut, salah satunya adalah Situ Bagendit. Kawasan wisata alam danau ini menyajikan pesona alam indah dan eksotis. Situ Bagendit ini juga sarat akan cerita mistis yang penuh kisah misteri dan juga sejarah berdasarkan kisah dongeng folktales dalam bahasa Inggris yang berkembang di sekitar masyarakat Garut. Terlepas dari cerita angkernya, Situ Bagendit memiliki pesona yang sungguh menawan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Mengenal Kawasan❤️Sejarah Asal Usul❤️Letak Lokasi❤️Ada Apa Saja❤️Obyek Wisata Terdekat❤️ Mengenal Kawasan❤️ Foto By Situ Bagendit adalah salah satu kawasan wisata yang menyajikan pesona alam danau di daerah Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Kawasan wisata ini menyajikan keindahan alam yang eksotis dan menakjubkan. Kata Situ dalam bahasa Sunda berarti danau. Jadi sesuai pengertiannya, di sini para wisatawan akan melihat danau yang sangat luas dan sejuk. Selain itu ada kisah legenda menarik serta hikayat yang beredar di sekitar masyarakat Garut mengenai objek wisata satu ini. Situ Bagendit ini pernah dijadikan lokasi syuting untuk acara reality show dan ftv. Bahkan kisah sejarahnya pernah menjadi salah satu story telling dalam naskah skenario film animasi Indonesia. Film tersebut menceritakan legenda tentang asal usul atau asal mula dari Situ Bagendit berdasarkan versi dari cerita yang tersebar di kalangan rakyat Garut yang mayoritas berbahasa Sunda. Foto By Situ Bagendit ini terkenal menyajikan keindahan alam yang asli luar biasa indah sehingga cocok dijadikan lokasi wisata alternatif bagi keluarga. Fasilitasnya pun terbilang cukup komplit dan bisa dijadikan tempat untuk bermain bagi anak-anak. Di sini sudah ada kereta api mini yang siap mengantarkan anak-anak berkeliling di sekitar danau untuk menikmati pemandangan Situ Bagendit. Dengan latar belakang hamparan air danau dan pedesaan sejuk juga menawan, menjadi area paling pas buat berburu foto atau gambar yang kece. Di tahun 2023 ini, untuk masuk ke sini cukup membayar tiket masuk dengan harga sekitar Rp. Dengan biaya tersebut para wisatawan bisa menikmati keindahan Situ Bagendit sampai sepuasnya. Sejarah Asal Usul❤️ Foto By nikma_aileen Situ Bagendit adalah kawasan danau legendaris yang alamatnya berada di daerah Desa Bagendit, Banyuresmi. Letak lokasinya sekitar 40 kilometer dari pusat kota Bandung. Untuk akses dan rute menuju spot ini terbilang sangat mudah. Menurut cerita yang beredar di kalangan masyarakat, objek wisata air ini muncul kabarnya disebabkan adanya malaikat yang menyamar. Menurut kisah legenda di buku Seputar Garut yang ditulis oleh Darpan dan Budi Suhardiman, mengisahkan bahwasanya di area Situ Bagendit tersebut hiduplah seorang janda yang sangat kaya raya, bahkan hartanya tidak pernah habis. Warga setempat ketika itu menjulukinya sebagai Nyi Endit. Dalam bahasa Sunda arti dari Endit adalah pelit. Mendapatkan julukan tersebut disebabkan Nyi Endit ini memang tidak suka bersedekah dan menolak untuk memberikan bantuan kepada tetangganya yang miskin. Nyi Endit memiliki rumah yang sangat besar dan juga mewah. Di gudangnya tidak pernah kekurangan beras, palawija atau hasil bumi lainnya. Hal ini menjadi bukti kekayaannya. Ketika itu datanglah seorang kakek yang tengah kelaparan. Nyi Endit yang tidak suka bersedekah tak mau menyerahkan sedikit kekayaan atau memberikan makanan kepada sang kakek walaupun makanan sisa yang ia buang. Foto By Hal ini terjadi selama 3 hari secara berurutan. Selama kurun waktu tersebut sang kakek masih meminta makanan kepada Nyi Endit. Akan tetapi tidak satupun kekayaannya dikeluarkan untuk membantu si kakek. Pada hari ketiga akhirnya sang kakek memberikan nasihat kepada Nyi Endit agar dirinya mau membantu sesama dan berubah menjadi orang dermawan. Sayangnya nasihat yang diamanatkan sang kakek kepada Nyi Endit tidak diterima dengan baik. Ia justru marah dan langsung mengusir si kakek. Bahkan cara mengusirnya dengan cara yang sagat kasar. Sang kakek yang menerima perlakuan tidak baik akhirnya menancapkan tongkatnya di area teras rumah dari Nyi Endit. Nyi Endit yang melihat kelakuan sang kakek semakin naik darah dan marah. Akhirnya ia menghampiri tongkat tersebut untuk mencabutnya. Setelah itu dilemparkannya ke arah si kakek. Akan tetapi kejadian berikutnya sungguh diluar dugaan. Di lubang bekas dari tongkat tersebut ini muncullah air yang sangat deras. Bahkan Nyi Endit yang berusaha untuk menutup lubang tersebut tidak berhasil membuat aliran air berhenti. Alhasil iabersama kekayaannya tenggelam bersama air yang semakin meluas hingga menjadi banjir. Legenda Situ Bagendit sudah menyebar dan terkenal di kalangan masyarakat Garut. Bahkan cerita tersebut sempat masuk ke dalam sinetron misteri yang ditayangkan di salah satu televisi swasta dan disesuaikan dengan kondisi saat ini. Foto By Kabarnya sang kakek yang datang mengunjungi Nyi Endit adalah seorang malaikat yang bertugas untuk menasehati dan memberikan wahyu. Sayangnya Nyi Endit tetap kikir dan pelit sehingga datanglah musibah. Saking terkenalnya Situ Bagendit, nama ini juga dijadikan nama benih padi yang sudah dianalisis oleh para ahli dan mahasiswa dari institut pertanian sebagai penghormatan kepada objek wisata alam tersebut. Selain cerita asal usul dari Situ Bagendit, ada pula cerita yang dialami oleh masyarakat di sekitar danau. Menurut salah satu tokoh yaitu Cucu Syamsudin yang merupakan warga dari Desa Suka Ratu ini bahwasanya Situ Bagendit ini memiliki kisah misteri dan kekayaan di dalam danau tersebut. Bukan hanya kekayaan dari Nyi Endit saja, ada banyak kekayaan yang dipercaya ada di dalamnya. Menurut penuturan dari Cucu Syamsudin sendiri bahwa ia kerap menemukan mortir dan ratusan peluru. Dan ada sedikit fakta singkat yang menarik dimana Situ Bagendit ini menjadi lokasi para penjajah Belanda untuk menimbun dan menyimpan senjata mereka ketika sedang terdesak. Sementara mengenai kisah misteri dan mistisnya adalah cerita dari masyarakat sekitar dimana ketika itu ada beberapa warga yang sedang asyik memancing. Dikarenakan asyiknya memancing dan memiliki hasil pancingannya sangat banyak, mereka akhirnya sampai lupa pulang sampai waktu menunjukkan jam 9 malam. Pada saat itu, secara tiba-tiba di tengah-tengah danau tersebut muncul gelombang air yang sangat besar sehingga membuat warga yang sedang memancing sangat kaget. Dan dari tengah-tengah gelombang air tersebut muncul sosok lintah raksasa dari dalam danau. Banyak yang menyebut bahwa binatang itu adalah jelmaan dari Nyi Endit yang dikutuk. Letak Lokasi❤️ Foto By Situ Bagendit ini memiliki akses jalan yang sudah sangat bagus dan bisa dilalui dengan mudah baik menggunakan kendaraan roda 2, roda 4 atau jasa angkutan umum. Untuk yang menggunakan angkot, sudah tersedia angkutan umum dari terminal Garut Kota ke arah Leuwigoong. Dan angkutan umum ini nantinya akan melewati Situ Bagendit. Spot tersebut letaknya berada di pinggir jalan dari Banyuresmi. Jarak yang akan ditempuh dari Terminal Garut sekitar 10 km. Jika menggunakan kendaraan pribadi membutuhkan waktu sekitar 23 menit saja. Agar tidak kesasar bisa juga menggunakan bantuan Google Maps. Ada Apa Saja❤️ Foto By Situ Bagendit ini merupakan salah satu kawasan wisata yang sangat terkenal. Bahkan banyak dikunjungi oleh turis mancanegara. Namun sempat sepi dari kunjungan turis asing karena dipengaruhi oleh krisis ekonomi dan danya peraturan Visa On Arrival yang hanya berlaku selama 30 hari. Sehingga menyulitkan para turis untuk menikmati kawasan wisata yang ada di Indonesia. Ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan di Situ Bagendit ini, salah satunya menjelajahi danau menggunakan kereta api mini. Selain kereta api mini, bisa juga menyewa sepeda air atau bebek-bebekan untuk sekedar berkeliling di area tengah danau. Foto By Meski sedikit angker dan katanya kerap muncul hantu, tetap tidak mengurangi keindahan dari Situ Bagendit tersebut. Selain bebek-bebekan, para wisatawan juga bisa menyewa getek atau rakit panjang untuk menikmati suasana Situ yang sejuk dan dingin. Rakitnya sendiri sangat panjang dan sudah dilengkapi meja serta tempat duduk. Dengan adanya atap juga bisa melindungi para wisatawan dari panas terik matahari atau hujan. Namun para wisatawan harus menggerakkan rakit ini dengan cara mendorong tongkat panjang ke air. Di akhir pekan Situ Bagendit akan ramai, apalagi jika di sore hari. Pasalnya saat menjelang matahari tenggelam keindahannya menjadi primadona utama para wisatawan. Menariknya lagi di bagian tengah danau ini banyak rakit-rakit kecil milik warga mengapung disana, mereka membuka warung apung. Foto By iki_andria Jika menggunakan rakit para wisatawan bisa berlabuh sebentar di sana dan berjalan di sekitar warung sembari menikmati pemandangan yang tidak kalah menarik. Tidak jauh dari lokasi, para wisatawan bisa melihat masyarakat yang sedang memancing. Biasanya mereka memakai jala raksasa yang diangkat dengan bambu agar bisa mendapatkan ikan dalam jumlah banyak. Situ Bagendit fasilitasnya memang tidak terlalu lengkap seperti kawasan wisata lainnya. Akan tetapi pesona pemandangan yang ditawarkan di sore hari memang menjadi daya tarik tersendiri. Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan ketika mengunjungi kawasan wisata Situ Bagendit tersebut. Salah satunya yaitu selfie atau berfoto ketika menggunakan rakit atau sepeda air. Dijamin deh, fotomu pasti bakal dapat banyak like dari teman-teman medsos. Usai foto-foto, para wisatawan bisa beristirahat sembari menikmati kelapa muda dan melihat pemandangan menjelang matahari tenggelam. Foto By dicto12 Berfoto dan mengabadikan kala sunset tiba bisa menjadi salah satu kegiatan yang wajib dilakukan di Situ Bagendit ini. Di sekitar warung ini para wisatawan juga bisa memancing. Tidak perlu mengikuti cara seperti masyarakat lokal. Anda bisa menggunakan alat pancing yang bisa disewakan oleh warga. Di sekitar danau ini ada ikan nilan dan gabus. Untuk umpannya bisa cari sendiri dengan menggunakan lumut sawah atau membeli pelet dari warung-warung di sekitarnya. Untuk masuk ke dalam kawasan wisata Situ Bagendit ini, para wisatawan harus membayar tiket sebesar 5 ribu per orang. Sementara untuk parkir roda 4 sekitar 10 ribu dan untuk roda dua cukup 5 ribu saja. Bagi yang datang bersama rombongan dan menggunakan bus dikenakan biaya parkir sebesar 15 biaya sewa fasilitas berbeda dengan biaya tiket masuk. Bagi yang ingin menyewa rakit bambu dikenakan biaya sebesar 50 ribu untuk waktu sejam. Dan 1 rakit bambu ini bisa digunakan untuk 10 orang. Sementara sepeda air sendiri dikenakan biaya sebesar 20 ribu untuk jangka waktu 20 menit saja dan bisa digunakan 2 orang. Foto By dicto12 Obyek Wisata Terdekat❤️ Tidak ada salahnya untuk mengunjungi kawasan wisata lain atau hotel yang berdekatan dengan Situ Bagendit, contohnya Candi Cangkuang yang menyajikan sisi budaya dan seni dari Garut serta Jawa Barat. Selain Candi Cangkuang, para wisatawan bisa mengunjungi Kawah Kamojang, Pantai Ranca Buaya serta Telaga Bodas. Kawasan wisata ini juga menyajikan keindahan pemandangan alam yang sangat menarik dan memberikan pesona tersendiri kepada para wisatawan. Risky Budiman atau lebih dikenal dengan nama Risky. Memiliki pengalaman menulis sejak 2010. Risky adalah seorang penulis berasal dari Jatinegara, Jakarta TImur. Risky memiliki hobi Traveling, Membaca dan Menulis.
Dongeng sunda sasakala situ bagendit - Di artikel sebelumnya kita sudah menuliskan beberapa contoh dongeng legenda yang ada di jawa barat. Nah di kesempatan kali ini mari kita lanjutkan dengan cerita tentang situ bagendit dalam bahasa sunda atau cerita asal usul situ bagendit beserta ringkasan dan kesimpulan cerita situ bagenditSitu Bagendit Taun 1920-an GarutFoto wikipediaSitu bagendit merupakan salah satu tempat objek wisata yang cukup populer yang berada di kabupaten garut, jawa barat, indonesia. Danau ini selalu ramai di kunjungi oleh para pengunjung dari berbagai tempat terutama di akhir pekan dan hari juga Cerita Sasakala Tentang Malin Kundang Bahasa SundaYang menjadikan tempat ini menarik selain tempatnya yang indah, adalah cerita legenda masyarakatnya yang kental dengan sosok Nyi Endit yang membuat penasaran, yang konon katanya situ tersebut terbentuk akibat ulah dari seseorang yang kaya raya namun pelit dan hingga kini, konon beberapa masyarakat sering melihat adanya lintah sebesar kasur di dalam dasar danau tersebut yang merupakan penjelmaan dari sosok nyi endit tersebut. Entah benar atau tidak? Namun, yang terpenting bagi kita adalah mengambil pelajaran dalam kisah dongeng makna yang terkandung dalam dongeng ini dapat dijadikan sebagai "panyeprét" khususnya bagi kita selaku urang sunda, makna dalam dongeng ini di nilai bermanfaat karena memiliki unsur mendidik atau istilah dalam bahasa sundanya Sunda Sasakala Situ BagenditCerita yang mengisahkan tentang janda kaya raya yang pelit dan kikirNah, seperti apa cerita sasakalanya? Berikut kita simak dongeng sasakala legenda situ bagendit yang berasal dari daerah kecamatan bayuresmi kabupaten garut, jawa barat dalam bahasa sunda dibawah situ BagenditBaheula geus rébuan taun ka tukang aya hiji randa beunghar nu katelah Nyi Endit. Ieu téh saenyana mah ngaran nénehna, da ngaranna sajatina mah Nyi Bagendit. Manéhna téh kacida pisan kumedna. Geus taya nu bireuk deui kana ka kumedannana. Salian ti pakacar-pakacarna mah tara aya nu lar sup ka imahna. Éstuning lain babasan éta mah hirup nyorangan ti teu aya anu ngawawuhan, Nyi Endit téh émang jalma nunggul pinang, geus teu kadang warga, hirup téh éstu nunggelis. Ari beungharna téa mah tétéla. Béh kebonna béh sawahna, imahna gé panggedéna di salembur éta mah. Turug-turug ngahaja mencilkeun manéh, ngababakan di tengah pasawahan, nu teu aya lain, ku bawaning embung campur jeung babaturan, da sieun kasoro téa. Teu kitu mah atuh moal disebut medit. Kacaturkeun basa usum panén. Di ditu di dieu ceuyah anu dibaruat. Ka sawah Nyi Endit ogé réa nu gacong. Ari saréngsé dijieun jeung sanggeus paréna di kaleuitkeun, sakumaha tali paranti, Nyi Endit nyieun sedekah ngondang lebé jeung sawatara saniskara ku sorangan, teu aya nu ngabantuan. Barang geus tarapti, sakur nu mantuan ngakut tuluy diondang, ngariung tumpeng. Atuh nu ngariung téh nepi ka aya ratusna, tapi sadia tumpengna teu sabaraha, nepi ngan sakotéap geus bérés bari tingkaretap meujeuhna balakecrakan, solongkrong aya aki-aki bongkok nu nyampeurkeun. Ku pribumi teu ditarik teu ditakon, nya pok aki-aki waléh, yén teu kawawa ku lapar, sugan aya sih piwelas. Ari kitu téh Nyi Endit bet nyarékan, nyeklek-nyeklekkeun, pajarkeun téh tau aya ka éra, teu ngahutang gawé, ménta bagéan. Tungtungna nepi ka pundung, aki-aki dititah nyingkah. Cindekna mah geus lain indit bari jumarigjeug, bangun teu nangan. Méméh indit manéhna ngomong kieu "Sagala gé boh ka nu hadé boh ka nu goréng, moal taya wawalesna." Ngomongna kitu téh kasaksian ku sakur anu aya di dinya. Saréngséna nu dalahar tuluy amit rék baralik. Kakarak gé pating laléos, rug-reg ngarandeg, sabab aya nu tinggarero "Ca'ah! Ca'ah!" kanyahoan deui ti mana datangna éta cai, ngan leb baé pakarangan Nyi Endit téh geus ka keueum, atuh kacida ributna jalma-jalma geus teu inget ka diri batur, asal salamet dirina baé. Nyi Endit gé nya kitu, niat rék nyingkirkeun cai, tapi barang kaluar ti imahna, cai téh nepi ka lir ombak laut ting garuling ka palebah Nyi Endit. Imahna terus ka keueum méh Endit angkleung-angkleungan, bari satungtung bias mah teu weléh-weléh sasambat ménta tulung. Tapi henteu kungsi lila jep baé jempé, sihoréng geus tikerelep. Imahna gé geus teu ka tembong. Sumawonna sawahna nu upluk-aplak geus aya di dasar cai. Lembur sakuriling bungking geus robah ngarupa jadi situ, anu nepi ka ayeuna katelah Situ Bagendit oleh googleRibuan tahun yang lalu, ada seorang janda kaya yang dikenal sebagai Nyi Endit. Ini sebenarnya nama neneknya, dan nama aslinya adalah Nyi Bagendit. Dia begitu kikir, tidak ada seorang pun yang tidak mengetahuinya. Selain teman-temannya, tidak ada orang yang lain yang mau masuk ke rumahnya. Hidup sendiri itu benar-benar bukan dari tidak ada yang mengenalinya, Nyi Endit benar-benar orang selalu sendiri, tidak ada sanak saudara hidupnya elalu sendiri. Dia sangat kaya, baik kebun maupun persawahan, rumahnya menjadi yang terbesar di daerahnya. Sengaja di bangun ditengah-tengah persawahan sehingga sangat tiada lain, tidak mau bercampur dengan teman-temannya, karena takut tersaingi. sehingga disebutnya pelit. Diceritakan pada musim panen. Di sana-sini ada yang baru. Sawah Nyi Endit juga ramai. Hari itu selesai dan setelah ditebang, seperti tali, Bu Endit membuat sedekah dan mengundang beberapa melakukannya sendiri, tidak ada yang membantu saya. Barang sudah siap, siapa saja yang membantu membawakan diundang, berkumpul di sekitar tumpeng. Saya kira sudah ratusan orang berkumpul, tapi tumpeng yang tersedia tidak banyak, sampai tinggal beberapa saja yang habis sambil sudah cukup, banyak yang bungkuk berkeliaran. Penduduk asli tidak menariknya dan tidak bertanya, sayang sekali mereka tidak mati kelaparan, mungkin ada kasihan. Hari itu, Nyi Endit bertaruh untuk bercanda, bersin, mengajari malu, tidak berhutang pekerjaan, meminta bagian. Pada akhirnya, sampai dia putus asa, dia disuruh pergi. Saya yakin itu cerita pergi saat jumarigjeug, tidak bangun. Sebelum pergi, dia mengatakan ini "Semuanya akan baik atau buruk, tidak akan ada jawaban." Mengatakan itu adalah kesaksian dari siapa pun yang ada di sana. Ketika dia selesai makan, dia akan berbalik. Kakarak akan tertidur, berdiri, karena seseorang berkata "Banjir! banjir!" dia diketahui dari mana airnya berasal, hanya pekarangan Nyi Endit yang kebanjiran, dan orang-orang sangat ribut sehingga tidak mengingat orang lain, asalkan menyelamatkan diri. Bu Endit akan tetap melakukannya, dia ingin menyingkirkan air, tetapi ketika barang-barang keluar dari rumahnya, airnya seperti ombak laut yang menyentuh lebah Bu Endit. Rumah terus terendam banjir dan hampir Endit menggelengkan kepalanya, tetapi di penghujung hari, dia tidak segan-segan berteriak minta tolong. Tapi dia tidak tinggal diam untuk waktu yang lama, dia tenggelam. Rumahnya tidak akan terlihat. Selain itu, sawah yang tersebar sudah berada di dasar air. Seiring berjalannya waktu, kawasan di sekitar Bungking berubah menjadi sebuah danau yang hingga kini dikenal sebagai Danau juga Dongeng Sunda Sasakala Talaga Warna, Sejarah, Keistimewaan dan Mitosnya!Rincian, Kesimpulan, Dan Ringkasan Cerita Situ BagenditNah, sedangkan yang dibawah ini adalah ringkasan atau kesimpulan dari cerita situ bagendit dalam bahasa sunda yang dapat kita tuliskan dari cerita diatas dengan lebih CeritaBaheula aya hiji randa beunghar nu katelah Nyi Endit anu kacida kumedna, ari beungharna mah tétéla. Béh kebonna béh sawahna, imahna gé panggedéna di salembur éta. Basa usum panén, nyi Endit nyieun sedekah ngondang lebé jeung sawatara tatanggana nu ngariung nepi ka aya ratusna, tapi sadia tumpengna teu sabaraha, nepi ngan sakotéap geus bérés bari tingkaretap kitu aya aki-aki bongkok nu nyampeurkeun kawawa ku lapar, ari kitu Nyi Endit bet nyarékan pajarkeun téh tau aya ka éra, tungtungna aki-aki dititah nyingkah. Aki-aki indit jumarigjeug bari ngomong "Sagala gé boh ka nu hadé boh ka nu goréng, moal taya wawalesna." Ngomongna kitu téh ka saksian ku sakur anu aya di dalahar, rug-reg ngarandeg ting garero "Ca'ah! Ca'ah!" Henteu kanyahoan ti mana datangna cai, ngan leb baé pakarangan Nyi Endit ka keueum, Imahna ka keueum laput, sawahna nu upluk-aplak geus aya di dasar cai. Lembur sakuriling bungking geus robah ngarupa jadi situ, anu nepi ka ayeuna katelah Situ ada seorang janda kaya bernama Nyi Endit yang sangat kaya raya namun sangat kikir, Baik kebun maupun sawah, dan rumahnya yang terbear di daerahnya Saat musim panen, Nyi Endit bersedekah dan mengajak beberapa tetangganya untuk berkumpul hingga jumlahnya ratusan, namun tumpeng yang tersedia tidak banyak, hingga hanya sekejap aja sudah itu ada kakek bungkuk yang lapar, Nyi Endit malah memarahinya, disangkanya memalukan, dan akhirnya kakek itu disuruh pergi. Kakek itu pergi dan berkata "Semuanya baik itu yang bagu maupun yang jelek, pasti ada balasannya." Perkataaan itu disaksikan oleh semua orang yang ada di selesai makan, terdengar suara ramai memanggil-manggil "Banjir! Banjir!" Tidak diketahui dari mana airnya berasal, hanya pekarangan Nyi Endit yang tergenang, rumahnya terendam, sawahnya yang begitu bear udah ada di dasar air. Lama kelamaan, kawasan di sekitar tempatnya berubah menjadi danau yang hingga kini dikenal dengan nama Situ DongengJudul Dongeng Sasakala Situ BagenditTema Akibat dari sifat kikir adalah kebinasaanFakta Cerita1 Tokoh Nyi Endit kikir, Aki sabar2 Alur maju3 Latar pedesaan di wilayah Garut, Jawa BaratSarana Sastra1 sudut pandang orang ketiga tidak terbatas2 gaya & tone sederhana dan ringan3 simbol Nyi Endit sifat kikirNilai1 moral manusia kepada Tuhan2 moral manusia kepada pribadi3 moral manusia kepada manusiaSikap1 iman/takwa2 Jangan kikir3 harus menolong sesamaPesan dalam dongengJadi orang janganlah kita serakah, pelit dan juga sombong, karena semua perbuatan pasti ada balasannya. Dan ingat, harta hanyalah sebuah titipan, alangkah baiknya kita bersikap dermawan, berbagi, saling menolong dengan orang lain yang demikianlah dongeng sasakala situ bagendit atau cerita asal usul situ bagendit dalam bahasa sunda yang dapat di sampaikan. Dalam dongeng ini memang terdapat beberapa versi cerita yang berbeda namun kesimpulannya tetap sama, dan tokoh utama tetap nyi endit dengan sebutannya bagendit.
Situ Bagendit adalah nama danau di Garut, Jawa Barat. Konon, danau tersebut memiliki kisah yang cukup menarik dan patut untuk disimak. Seperti apakah cerita rakyat terbentuknya Situ Bagendit? Simak ulasannya di artikel ini!Kebanyakan daerah-daerah di Indonesia memiliki cerita rakyat, salah satunya adalah Situ Bagendit yang berasal dari Garut, Jawa Barat. Konon, danau tersebut terbentuk karena kekikiran dari seorang wanita yang dipanggil dengan sebutan Nyai menambah harta kekayaannya, ia tega mencurangi warga-warga di desanya yang mayoritas bekerja sebagai petani. Tak hanya kikir, ia juga tak memiliki hati nurani karena tega menyakiti fisik orang apa yang kan terjadi pada Situ Bagendit? Kalau penasaran, kamu mending lanjut membaca cerita rakyat Situ Bagendit yang telah kami sajikan di artikel ini. Tak hanya ceritanya saja, di sini juga telah kami paparkan unsur intrinsik, serba-serbi, dan pesan moralnya. Yuk, baca langsung!Cerita Rakyat Situ Bagendit Sumber Legenda Situ Bagendit – Bee Media Pustaka Alkisah, pada zaman dahulu, di sebuah desa di Garut ada seorang janda kaya raya bernama Nyai Bagendit atau Nyai Endit. Meski hartanya sangatlah berlimpah, ia memiliki sifat yang sangat kikir dan juga tamak. Ditambah lagi, kekayaannya tersebut ia dapatkan dari mencurangi para warga di sekitarnya yang kebanyakan berprofesi sebagai petani. Bukannya membantu tetangga-tetangganya yang miskin dan kesusahan, ia malah tega memanfaatkan mereka. Salah satu penyebab warga-warga di desa tersebut hidup dalam serba kekurangan adalah kecurangan Nyai Bagendit. Saat musim panen tiba, mereka diwajibkan menjual seluruh hasil panen ke Nyai Bagendit. Teganya, perempuan itu membeli hasil panen dengan harga yang sangat murah. Ia bahkan telah menyiapkan lumbung padi yang sangat luas di rumahnya. Tiap musim panen, lumbung tersebut terisi penuh dengan beras dari warga. Sebenarnya, para warga enggan menjual hasil panen mereka ke wanita itu. Tapi kalau menolak, warga bakal dihajar habis-habisan oleh orang suruhan Nyai. Kelak, ketika pasokan padi para warga habis, mereka harus membeli beras dari Nyai Endit dengan harga yang sangat mahal. “Kapan nasib kita bisa berubah, ya? Aku tak tahan hidup seperti ini terus,” ujar salah satu petani ke temannya. “Aku juga sudah tak sanggup hidup seperti ini. Harusnya Tuhan menghukum si lintah darah itu” sahut salah satu temannya. “Sssst, jangan keras-keras atuh ngomongnya! Nanti ada suruhan Nyai yang mendengar percakapan kita. Kita harus sabar. Tuhan pasti bakal memberikan pembalasan yang setimpal pada orang yang bersikap jahat.” ucap seorang petani. Baca juga Cerita Nabi Idris dan Malaikat Maut Masuk Surga Beserta Hikmahnya Bagi Hidup Manusia Nyai Bagendit Enggan Menolong Orang Lain Di sisi lain, Nyai Endit sedang memeriksa lumbung padinya. Matanya berbinar ketika melihat lumbung padinya terisi penuh. “Barja, apakah semua padi hasil panen warga sudah dibeli?” tanya Nyai Endit pada salah satu suruhannya. “Sudah beres, Nyai! Beberapa padi masih disimpan di luar karena lumbungnya sudah tak muat lagi” jawab Barja. “Hahahaha, kerja bagus, Barja! Sebentar lagi, mereka akan kehabisan beras. Lalu, aku akan menjual beras-berasku di lumbung dengan harga yang sangat mahal. Tugasmu selanjutnya adalah mengawasi mereka. Jangan sampai ada yang membeli beras di tempat lain!” ujar Nyai Endit pada Barja. Di suatu siang yang panas, kakek-kakek mendatangi rumah Nyai Endit. Wajahnya tampak pucat, bajunya compang-camping. “Nyai, bolehkah saya minta segelas air minum? Saya sangat haus,” ujar pria berusia senja tersebut. “Hai kau lelaki tua, jangan kau injakkan kaki kotormu itu di rumahku. Pergi kau dari sini!” ujar Nyai Endit dengan suara yang keras. Dengan perasaan sedih dan kecewa, pergilah lelaki itu itu dari rumah Nyai Endit. Kekikiran Nyai Endit tak hanya itu saja. Saat musim kemarau tiba, air sumur warga banyak yang mengalami kekeringan. Hanya tinggal sumur Nyai Endit saja yang masih memililiki persediaan air. Warga pun memberanikan diri untuk minta bantuan pada Nyai Endit. Tapi, mereka justru diusir oleh wanita jahat itu. Datangnya Seorang Nenek Di suatu hari, ada seorang nenek tua renta yang berjalan saja menggunakan bantuan tongkat. Ia mendatangi desa tersebut. Dalam hati, ia berkata “Sungguh kasihan para penduduk di desa ini. Mereka kesusahan hanya karena ulah satu wanita jahat. Sepertinya aku harus berbuat sesuatu.” Lalu, dia berjalan mendekati seorang penduduk yang sedang menumbuk padi, “Nyi, numpang bertanya. Di manakah saya bisa menemukan orang paling kaya di desa ini?” “Maksud nenek rumah Nyai Endit?” jawab perempuan yang bernama Nyi Asih itu. “Sudah dekat, Nek. Nenek lurus saja, sampai pertigaan, lalu belok kiri. Lalu, ada rumah yang sangat besar dan megah. Itulah rumahnya, Nek. Memang, Nenek ada perlu apa?” pungkas Nyi Asih. “Saya ingin minta sedekah padanya,” ujar si nenek. “Ah, percuma saja, Nek! Dia orang yang pelit. Nenek tidak bakal mendapatkan bantuan darinya. Kalau lapar, Nenek makan saja di rumah saya, tapi dengan lauk seadannya, ya,” ujar Nyi Asih. “Tak perlu, Nyi! Aku hanya ingin memastikan sesuatu saja. Aku minta tolong padamu. Besok akan terjadi bencana besar, sampaikan pada seluruh warga untuk mengungsi ke desa lain.” kata nenek itu sambil berjalan menuju rumah Nyai Endit. Nyi Asih pun memercayai kata-kata nenek tersebut. Ia mulai mendatangi rumah-rumah warga untuk memberitahukan pesan dari nenek. Setibanya di rumah Nyai Endit, nenek tua itu memanggilnya berulang kali. “Nyai Endit, keluarlah! Aku butuh bantuanmu,” teriak nenek itu. Dengan kesal, Nyai Endit pun keluar dan memaki nenek tua, “Ada apa kau teriak-teriak memanggilku? Dasar pengemis tua tak tahu diri.” “Aku hanya ingin meminta segelas air, Nyai! Tenggorokanku rasanya sangatlah kering,” ujar nenek itu. “Oke, aku ambilkan air, tapi jangan sampai kau kembali ke sini lagi!” jawab Nyai Endit. Tapi, yang diambil wanita kikir itu bukanlah segelas air, melainkan seember air. Disiramlah nenek tua itu dengan air. Tak hanya itu, Nyai juga menendang kakinya. Sungguh melas nasib nenek tersebut. Tenggelam Bersama Harta Bendanya Sumber Instagram – infobanyuresmi Sebelum pergi, nenek itu menancapkan tongkatnya di depan rumah Nyai. Ia pun berkata, ” Hai, Endit! Selama ini Tuhan memberimu rezeki berlimpah, tapi kenapa kau tak pernah bersyukur? Ketika warga desa kesulitan, kau justru menghambur-hamburkan makanan. Aku datang ke sini sebagai jawaban atas doa-doa para penduduk yang sengsara karena ulahmu.” “Hahaha, kau pikir siapa dirimu? Wanita tua sepertimu takkan bisa apa-apa,” ucap Nyai Endit. “Kalau kau butuh bukti, besok pagi cobalah cabut tongkatku yang kutancapkan di depan rumah ini. Lalu, lihatlah apa yang kan terjadi” ujar sang nenek. “Baiklah! Kaukira aku takut dengan ancamanmu?” sahut Nyai Endit dengan sombong. Keesokan harinya, Nyai Endit meminta suruhannya untuk mencabut tongkat nenek itu. “Barja! Cepat cabut tongkat nenek sialan itu!” ucap Nyai Endit. Meski sudah mencoba berulang kali, Barja tak sanggup mencabutnya. Seluruh suruhannya pun ikut mencoba mencabut, tapi tak ada yang bisa. Lalu, Nyai Endit pun turun tangan. Ia mencoba mencabutnya sendiri. Lalu, hup! Dengan mudah ia berhasil mencabutnya. “Semudah ini saja, kalian tidak bisa?” ucap Nyai. Tapi, bekas tancapan tongkat nenek tua itu terus-terusan mengucurkan air. Semakin lama, airnya pun semakin deras. “Ada apa ini? Kenapa air tak kunjung berhenti?” ucap Nyai kebingungan. Nenek itu pun datang mengambil tongkatnya. “Rasakan kau, Endit! Inilah hukuman buatmu! Air ini adalah air mata para penduduk yang sengsara karena perbuatanmu! Kau dan seluruh hartamu akan tenggelam oleh air ini! ujar si nenek. Setelah mengucapkan hal tersebut, nenek tersebut menghilang entah ke mana. Para warga pun sudah mengungsi ke desa sebelah. Tinggal Nyai Endit saja yang masih tinggal di desa. Ia masih berusaha menyelamatkan harta-hartanya yang perlahan tenggelam. Tak butuh waktu lama, ia pun tenggelam bersama harta-hartanya. Desa tersebut kini berbentuk sebuah danau kecil. Warga menggunakannya sebagai sumber air. Orang-orang lau menamakannya “Situ Bagendit”. Situ sendiri adalah bahasa Sunda yang artinya danau. Baca juga Dongeng Anak-Anak, Kancil dan Musang yang Licik Beserta Ulasan Lengkapnya Unsur Intrinsik Setelah membaca cerita rakyat dari Jawa Barat yang berjudul Situ Bagendit ini, tampaknya kurang lengkap bila belum mengulik unsur-unsur intrinsiknya. Berikut adalah beberapa unsurnya; 1. Tema Dongeng atau cerita rakyat Situ Bagendit memiliki tema tentang karma. Seseorang yang bersikap jahat, maka ia akan mendapatkan balasannya. Sama seperti yang dilakukan Bagendit. Sifatnya yang kikir dibalas Tuhan dengan tenggelamnya ia bersama dengan harta-hartanya. 2. Tokoh dan Perwatakkan Sumber Legenda Situ Bagendit – Djatnika Di dalam legenda Situ Bagendit, ada dua tokoh penting, yaitu Nyai Endit dan nenek tua. Sepanjang cerita, sudah terlihat jelas bila Nyai bersifat jahat, kikir, tamak, dan rakus. Dengan teganya, ia menyiksa para warga demi keuntungan pribadinya. Sedangkan nenek tua memiliki sifat penolong. Ia memiliki kekuatan yang dapat mengubah kesengsaraan para warga menjadi kebahagiaan. Di cerita rakyat Situ Bagendit ini juga ada beberapa pemeran pendukung, seperti kakek tua, Barja, dan Nyi Asih. Kakek tua memiliki sikap yang lemah. Ia adalah korban dari kekerasan Nyai Bagendit. Sama seperti Bagendit, Barja juga memiliki sikap yang keras dan jahat. Kalau Nyi Asih, sikapnya baik hati. Butkinya, ia hendak menolong nenek tua, meski dirinya sendiri pun sedang kesusahan. 3. Latar Karena merupakan legenda terjadinya sebuah tempat, maka latar tempat cerita rakyat Situ Bagendit ini sudah cukup jelas, yakni di Situ Bagendit yang terletak di Garut, Jawa Barat. Ada pun beberapa setting tepat di dalam dongeng Situ Bagendit ini adalah di rumah Nyai Bagendit, di desa, dan di depan rumah Nyi Asih. 4. Alur Cerita Alur yang dipakai dalam dongeng Situ Bagendit ini adalah maju. Kisahnya diceritakan secara runtut mulai dari kondisi warga yang tersiksa karena ulah Nyai Endit, kemudian berakhir dengan balasan setimpal untuk sifat kikir Nyai. 5. Pesan Moral dari Cerita Rakyat Situ Bagendit Pesan moral dari dongeng Situ Bagendit ini adalah pentingnya sesama manusia untuk saling tolong menolong. Bila kamu memiliki rezeki berlimpah, jangan lupa untuk menolong orang yang sedang membutuhkannya. Janganlah pula kamu berbuat jahat pada sesama ciptaan Tuhan. Ingatlah bahwa orang yang jahat akan mendapat balasan setimpal. Tak hanya intrinsik, sebenarnya ada juga unsur ekstrinsik dari dongeng Situ Bagendit. Yakni unsur di luar cerpen yang berkaitan dengan latar belakang masyarakat, penulis, serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Baca juga Cerita Rakyat Putri Siluman dari Lampung dan Ulasannya, Pelajaran tentang Kesetiaan dan Kesabaran Serba-Serbi Selain cerita dan unsur intrinsiknya yang menarik untuk dikulik, Situ Bagendit juga memiliki informasi menarik lainnya. Berikut ini adalah contohnya; 1. Menjadi Tempat Wisata Sumber Wikimedia Commons Situ Bagendit yang berkawasan di Kabupaten Garut ini ternyata dijadikan sebagai objek wisata alam. Selain menikmati keindahan alamnya, aktivitas wisata yang dapat dilakukan di danau ini adalah mengelilingi danau dengan menaiki perahu. Tak hanya itu, di sini juga terdapat sepeda air yang dapat disewa oleh para pengunjung. Di sekeliling pinggir danau terdapat pula kursi-kursi taman. Baca juga Cerita Rakyat dari Papua, Legenda Putri Bungsu dari Danau beserta Ulasan Lengkapnya Sudah Puas dengan Cerita Rakyat Situ Bagendit? Demikianlah dongeng Situ Bagendit yang memiliki kisah menarik. Nah, sekarang kamu sudah puas dengan ceritanya, kan? Jangan lupa untuk membagikan kisah Situ Bagendit ini pada adik, ponakan, atau mungkin anakmu. Sehingga, mereka bisa mempelajar pesan moral yang terkandung di dalamnya. Teruntuk yang penasaran dengan cerita rakyat lainnya, langsung saja kepoin di kanal Ruang Pena. Selain Situ Bagendit, ada pula legenda Keong Mas, Malin Kundang, Danau Toba, Batu Menangis, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.