Menuruthongshui Jawa atau Pakuwon, ada aturan tertentu untuk menentukan arah pintu rumah yang baik. Penentuan arah menghadap rumah, bagi masyarakat Jawa, merupakan hal yang sangat penting dalam membangun suatu rumah sebagai tempat tinggal. Secara garis besar, arah menghadap rumah yaitu menghadap ke utara, timur, selatan, dan arah barat.
Rumahyang baik menurut feng shui adalah yang dapat mengalirkan udara, air, sinar matahari, dan memiliki keselarasan unsur logam, tanah, kayu, air, dan api. Dikutip dari prospeku.com, sejauh ini rumah yang menghadap ke selatan dan utara dianggap arah rumah yang baik menurut feng shui. Hal ini berkaitan dengan arah rumah jika ditinjau secara logika.
Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Ansari bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian buang hajat, janganlah menghadap atau membelakangi kiblat. Namun menghadaplah ke timur atau ke barat." (HR. al-Bukhari dan Muslim) Alhasil, banyak orang yang menganggap toilet menghadap kiblat itu dilarang. Lantas, apakah hal tersebut benar?
ArahUtara. Arah ini identik keberuntungan karir, bisnis, dan keberuntungan lainnya. Rumah dengan menghadap utara merupakan sektor utama dalam semua arah yang ada. Timur Laut identik dengan keberuntungan pendidikan, riset, dan bisnis dalam kehidupan. Jika menginginkan sukses dalam bisnis dapat memilih pintu rumah dengan arah ini.
FengShui dapat diterapkan dalam penataan rumah yang bisa bikin hoki dan nyaman di Rumah. Simak 9 tips penting feng shui ini. Menghadap Utara/Selatan. Kamar Tidur. Tambahkan bunga segar dalam vas. Dapur. Beri nuansa warna terang, seperti kuning. Tangga. Jumlah anak tangga kelipatan 5, ditambah 1 atau 2. Hindari. Rumah.
PosisiBangunan Rumah Rumah yang baik menurut pandangan Islam adalah rumah yang menghadap ke arah kiblat. Hal ini berfungsi untuk mempermudah tamu mengetahui arah kiblat ketika akan salat. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah arah cahaya dan mata angin karena rumah memerlukan penerangan dan sirkulasi udara yang baik.
Darisudut pandang pengetahuan modern, ternyata arah rumah paling baik, khususnya rumah-rumah di Jawa adalah menghadap utara atau selatan. Hal itu dikaitkan dengan arah terbit dan tenggelamnya matahari. Rumah yang menghadap selatan atau utara akan mendapat pencahayaan yang cukup.
Ternyataada beberapa ukuran ideal yang bisa digunakan untuk memperlancar rezeki pemilik rumah. Contohnya seperti rumah dengan menghadap arah selatan, utara, tenggara, timur laut, disarankan untuk menggunakan pintu dengan berbahan kayu karena akan hal ini akan menepis. 5 Kesalahan Fengshui yang Harus Dihindari Saat Memilih (Randy Herrera)
AnNahl: 80). Namun, ada sebuah kebiasaan dan mendarah daging di beberapa tempat di Indonesia yaitu, masyarakat memiliki mitos sebaiknya rumah tidak menghadap ke timur atau ke barat, tapi menghadap ke selatan atau ke utara.
6FegK. Rumah dalam kehidupan manusia adalah menjadi kebutuhan yang mendasar. Rumah adalah tempat tinggal sekaligus tempat perlindungan dari manusia dan keluarga. Tanpa rumah tentu tidak ada istilah kembali atau pulang dimana ada orang-orang yang menunggu dan tempat bercengkrama bersama dengan keluarga. Walaupun tempat tinggal bukan milik sendiri, namun rumah adalah hal yang pasti dibutuhkan untuk menjalani kehidupan dan aktivitas terutama yang sifatnya personal atau yang sebagai tempat tinggal juga sebagai tempat untuk membangun Rumah Tangga Menurut Islam. Tentunya membutuhkan pasangan yang siap menjalani dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Perselingkuhan dalam Islam dan Konflik dalam Keluarga terjadi karena rumah tangga tersebut dijalankan dengan kurang baik atau tanpa komitment tinggi. Untuk itu, dalam rumah juga harus terbentuk Keluarga Sakinah Dalam Islam dan Keluarga Harmonis Menurut Islam. Hal ini dikarenakan Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah adalah tujuan dari adanya rumah itu menempati tempat tinggal atau rumah, terkadang manusia tidak selalu tetap disana. Untuk itu terkadang harus berganti atau pindah ke tempat yang lain. Di dalam islam sendiri tidak ada aturan yang baku mengatur mengenai pindah rumah. Hanya saja, seorang muslim dapat mempertimbangkannya sebagaimana syariah itu, rumah yang dimiliki adalah anugerah Allah yang patut untuk disyukuri dan wajib untuk dipelihara hingga waktunya Allah mengambilnya.“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah kemah-kemah dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan membawanya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan dijadikan-Nya pula dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan yang kamu pakai sampai waktu tertentu.“ QS An-Nahl 80Hal-Hal yang Dipertimbangkan Ketika Pindah RumahUntuk pindah rumah selain dari alasan menginginkan suasana baru, atau mungkin rumah sebelumnya sudah habis kontrak, atau alasan-alasan yang lain tentu saja pertimbangan dibutuhkan agar tidak salah memilih rumah yang baru. Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya bahwa islam sendiri tidak memiliki aturan baku mengenai aturan pindah rumah, yang paling terpenting adalah adanya hal-hal berikut ini dalam pertimbangan pindah rumah menurut Lingkungan atau Budaya Aspek lingkungan dan budaya adalah hal penting dalam pertimbangan ketika akan pindah rumah. Untuk itu, sebelum pindah rumah bisa dipertimbangkan tempat tinggal tersebut apakah memiliki lingkungan yang kondusif atau tidak. Lingkungan yang kondusif ini adalah lingkungan yang dapat memberikan ketenangan hidup dalam keluarga, tidak terjadi kerusuhan di antar warganya, dan hal-hal jika di dalam keluarga terdapat anak-anak kecil atau anak-anak dalam masa pertumbuhan. Orang tua dalam keluarga pun dapat mempertimbangkan adalah teman sepermainan atau lingkungan yang baik agar anak-anak tidak mendapat lingkungan yang buruk dalam kehidupannya memang kita tidak harus terpengaruh oleh lingkungan atau budaya saja, namun bagaimanapun jika dapat memilih dan membangun budaya yang baik di lingkungan seseorang akan memilih tempat tinggal di lingkungan atau budaya yang Sarana Ibadah Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya ketika memilih rumah atau akan berencana pindah tempat tinggal, maka aspek sarana ibadah juga dipertimbangkan. Di dalam ajaran islam tentu ibadah-ibadah tertentu membuthukan sarana dan kebersamaan dengan orang lain. Hal ini misalnya terkait dengan shalat taraweh, shalat idul fitri, shalat idul adha, dan shalat sunnah lainnya yang dikerjakan bersama-sama umat muslim memudahkan akses, maka sebelum pindah rumah alangkah lebih baiknya meninjau atau mencari tau mengenai aspek sarana ibadah ini. Selain dari kenyamanan lingkungan tentu sarana ibadah juga sangat dibutuhkan umat muslim. Sarana ibadah yang tersedia, lengkap dan bagus tentu akan memudahkan kita untuk beribadah, semangat untuk menjalankan dan juga membantu anak-anak dalam kelaurga juga memiliki kebiasaan untuk turut serta mengaktifkan sarana tersebut sejak mereka ini dikarenakan lingkungan dan akses sarana ibadah adalah hal mendasar dan bagian dari Rukun Iman dan Rukun Islam yang harus dijalankan. Sarana ibadah juga sekaligus menjalankan fungsi Al-quran bagi umat manusia dalam ibadah untuk Menjalani Aktivitas dan Bekerja Aspek sarana atau akses untuk menjalani aktifitas dan bekerja adalah hal yang cukup penting juga untuk dipertimbangkan. Misalnya saja jangan sampai kita memilih tempat tinggal yang jauh dari kantor. Resiko yang ada misalnya sebagai ibu rumah tangga anda akan kehilangan waktu dengan keluarga karena terlalu lama berada di jalan kantor ke rumah. Tentu sangat tidak efektif dan membuang waktu. Padahal tugas ibu atau bapak orang tua terhadap anaknya juga cukup orang yang tinggal di perkotaan banyak mempertimbangkan memilih tempat tinggal adalah yang dekat dengan temat bekerjanya, mengingat di perkotaan tingkat kemacetan sangat tinggi dan lalu lintas sangat padat. Untuk itu, memilih lingkungan rumah dengan akses yang dekat dengan kantor adalah salah satu pilihan yang perlu dipertimbangkan matang-matang oleh yang akan pindah Akses untuk Kebutuhan Hidup Sehari-hari Untuk pindah rumah tentu yang harus dipertimbangkan selanjutnya adalah adakah atau mudahkan akses untuk pendidikan dan tempat bermain anak-anak. Anak-anak yang masih dalam usia sekolah tentu harus dipertimbangkan juga akses pendidikannya oleh orang tua. Akses yang terlalu jauh juga akan membuat tidak efektif untuk anak dapat bersekolah. Selain itu juga perlu diperhatikan mengenai akses lainnya seperti tempat mengaji, tempat bermain yang kondusif untuk anak-anak, aspek kemudahan berbelanja, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari juga dipertimbangkan ketika akan pindah rumah. Mislanya saja ketersediaan air bersih, kualiatas air, keberadaan rumah sakit, akses kesehatan, sarana transportasi yang melintas, dan lain-lain harus dipertimbangkan ketika akan pindah rumah. Untuk itu perlu juga tips mengatur keuangan rumah tangga menurut Islam agar sarana-sarana tersebut dapat dikelola dengan Awal dan Mendoakan Keberkahan Rumah Setelah pindah rumah ada baiknya melakukan perkenalan dengan masyarakat sekitar minimal dengan yang RT nya sama. Hal ini sebagai perkenalan awal dengan tetanggga dan saling mengetahui akan keberadaan keluarga baru di rumah tersebut. Biasanya bagi umat islam, perkenalan ini dilangsungkan dengan acara pengajian atau syukuran kecil sambil berdoa untuk keberkahan rumah baru yang awal dan melakukan doa bersama selain untuk dapat mengikat tali silahturahmi adalah hal yang baik untuk bisa menjaga keberkahan hidup di lingkungan masayrakat tersebut dan saling terbuka mengenai keberadaan tetangga satu sama lain. Tetangga adalah salah satu lingkungan terdekat selain dari keluarga. Untuk itu, sangat dibutuhkan untuk sebagaimana Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam kita tidak bisa menjalankannya secara sendirian saja di rumah atau di lingkungan kita. Tentu membutuhkan orang lain dan yang paling terdekat adalah dengan tetangga. Untuk itu silahturahmi dengan tetangga juga perlu dilakukan dan dijaga.
Ilustrasi rumah limasan. Foto IstimewaMasyarakat Jawa dikenal penuh perhitungan dalam melakukan segala hal, termasuk dalam menentukan arah rumah tempat tinggal. Rumah-rumah masyarakat Jawa pada zaman dahulu selalu menghadap ke utara atau selatan. Sampai sekarang, mayoritas rumah orang-orang Jawa juga masih sama, jarang ada rumah yang menghadap ke barat atau tidak tertulis yang dibuat oleh leluhur Jawa itu ternyata bukan tanpa alasan yang kemudian menjadi karakteristik arsitektur bangunan Jawa. Karakteristik ini dipengaruhi oleh adanya akulturasi budaya ketika ajaran Hindu-Budha masuk ke Jawa yang kemudian mempengaruhi arsitektur lokal melalui ragam, pola ruang, dan tatanannya sehingga membentuk citra baru masyarakat Cahyani dari Universitas Brawijaya Malang dalam jurnal ilmiahnya menuliskan bahwa dalam budaya Hindu Jawa dikenal empat penjuru mata angin sebagai arah orientasi yang masing-masing bernaung sebagai unsur keseimbangan kosmologis budaya Jawa.“Orientasi rumah masyarakat Jawa umumnya memakai sumbu kosmis utara-selatan, sedangkan timur-barat adalah sumbu kosmis milik bangsawan dan keraton yang harus dibedakan,” tulis Risqi Cahyani dalam Selatan diyakini sebagai tempat tinggal penguasa laut selatan, yakni Nyai Roro Kidul. Sementara di utara diyakini bernaung dewa Wisnu sebagai pelindung kerajaan Mataram. Sementara arah timur dipercaya sebagai tempat tinggal dewa Yamadipati, yang dalam cerita pewayangan bertugas untuk mencabut nyawa.“Sehingga orientasi terhadap sumbu kosmis dari arah barat-timur untuk rakyat basa adalah tidak mungkin,” tulis Agung Prihantoro dalam artikelnya yang berjudul Tinjauan Umum Arsitektur Tradisional Jawa sebagai tertera dalam dokumen studi arsitektur Universitas Islam Indonesia UII.Menurut Agung, arsitektur tradisional Jawa juga merupakan suatu perjalanan pengalaman sejarah yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Arsitektur tradisional Jawa memandang gedung bukan saja sebagai obyek fisis, melainkan sebagai interpelasi simbol-simbol dan ritual.“Unsur rahasia dapat dihayati jika aktivitas ritual dapat diterima dan dimengerti masyarakat, dan arsitektur melambangkan aspek rahasia tersebut,” sebuah bangunan jika dilihat dari kacamata budaya akan disandingkan pada dua sudut pandang, yakni adat istiadat atau budaya dan bentuk bangunannya. Adat istiadat yang dimaksud mencakup ide, gagasan, norma, nasihat, serta pitutur yang bersifat abstrak yang merupakan sistem sosial masyarakat. Sedangkan bentuk yang dimaksud merupakan wujud fisik dari kebudayaan yang bersifat kearifan lokal yang terkandung dalam konsep budaya Jawa merupakan hasil representasi hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, serta manusia dengan manusia lainnya sebagai makhluk sosial.“Arah orientasi yang benar dipercaya akan mendatangkan keberuntungan dan kebahagiaan, begitu juga sebaliknya apabila tidak tepat, akan mendatangkan kesialan, kesakitan, dan kesedihan,” tulis Risqi dalam Konsep KejawenIlustrasi rumah orang Jawa. foto istimewaDalam khazanah kebudayaan Jawa, dikenal istilah sedulur papat lima pancer, yang merupakan filosofi pembentuk energi manusia. Dalam kaitannya dengan arsitektur, sedulur papat dapat diartikan sebagai arah mata angin, yakni utara, selatan, timur, dan barat, sedangkan pancer adalah titik rumah itu itu, Bintang Padu Prakoso dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Konsep Kejawen pada Rumah Tradisional Jawa memaknai bahwa konsep sedulur papat lima pancer merupakan bagaimana posisi rumah merespons keempat arah mata angin untuk menciptakan energi yang jawa menyebut rumah dengan istilah omah, yang terdiri atas dua kata Om dan Mah. Om berarti bapa angkasa yang memiliki sifat laki-laki, sedangkan mah berarti lemah tanah yang melambangkan sifat perempuan. Dari istilah tersebut, omah merupakan representasi bumi dan langit yang merupakan pasangan yang saling melengkapi. Rumah Jawa juga dikenal dengan istilah ndalem yang berasal dari kata dalem, artinya hakikat diri.“Maka dalam mengukur dan merancang rumah tidak boleh sekadar menduga-duga atau asal mengukur semata, ada nilai-nilai filosofis yang harus dipahami, dihayati, dan diterapkan pada elemen-elemen desain,”tulis Bintang Padu sudut pandang pengetahuan modern, ternyata arah rumah paling baik, khususnya rumah-rumah di Jawa adalah menghadap utara atau selatan. Hal itu dikaitkan dengan arah terbit dan tenggelamnya matahari. Rumah yang menghadap selatan atau utara akan mendapat pencahayaan yang jika rumah menghadap ke barat atau timur, maka akan mendapat paparan sinar matahari terlalu banyak.“Sebaiknya bukaan tidak menghadap langsung ke arah matahari, lebih tepat berada di sisi utara dan selatan sehingga sirkulasi lancar,” tulis Widji Indahing Tyas dalam jurnal ilmiahnya Orientasi Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal. Widi Erha Pradana / YK-1
Deretan Hari Baik Pindah Rumah yang Harus Anda Ketahui – Ada istilah pindah rumah dilakukan pada hari baik, sebab akan memberi kebahagiaan dan keberkahan. Lalu, apa saja hari baik pindah rumah yang dimaksud? Berikut terdapat 3 opsi hari baik yang harus Anda ketahui. Menurut Islam Hari baik untuk melakukan pindahan rumah menurut Islam yaitu disesuaikan dengan letak atau posisi dari hunian baru Anda berdasarkan arah mata angin. Jika rumah Anda yang baru menghadap timur, maka pindahlah pada bulan Rajab, Syaban, atau Ramadan. Sementara itu, jika rumah baru Anda menghadap barat, Anda bisa pindah pada bulan Muharram, Safar, atau Rabiul Awal. Nah, untuk rumah menghadap utara, hari baiknya adalah Jumadil Awal, Jumadil Kahir, atau Rabiul Akhir. Lalu, untuk rumah menghadap selatan, bisa pindah pada Syawal, Zulhijah, atau Zulkaidah. Walaupun begitu, Anda dapat menentukan sendiri ingin pindah di hari atau bulan apa sesuai dengan kebutuhan Anda pindah rumah. Jadi, Anda tidak perlu terlalu berpatok pada ketentuan hari baik untuk pindah rumah. Hanya saja, semua hari adalah hari baik, Anda pun boleh pindah pada hari-hari yang sudah ditentukan seperti menurut agama Islam. Dengan begitu, Anda bisa mendapat keberkahan atas rumah baru Anda. Menurut Feng Shui Menurut feng shui, hari baik pindah rumah bisa berdasarkan shio kepala keluarga yang bersangkutan yang akan pindahan rumah. Sebagai informasi, pada beberapa shio tertentu dapat menimbulkan konflik pada bulan tertentu pula, jadi perhatikan dengan baik hari yang tepat untuk pindah rumah menurut feng shui. Misalnya, jika kepala keluarga memiliki shio Naga, maka jangan pindah pada bulan Oktober, sebab Oktober merupakan bulan dari shio Anjing yang dapat menimbulkan konflik. Contoh lainnya adalah pada shio Ular yang berkonflik dengan Babi, dalam hal ini Babi memiliki bulan November. Jadi, pindah rumahlah pada bulan selain bulan November. Menurut Weton Jawa Penentuan hari baik pindah rumah selanjutnya yaitu berdasarkan weton Jawa. Anda harus mengetahui neptu tanggal lahir Anda terlebih dahulu. Apabila pindah dengan dengan keluarga, maka hitung juga neptu dari setiap anggota keluarga tersebut. Cara untuk menghitung weton Jawa agar bisa memperoleh neptu yaitu menjumlahkan angka pada hari dan nama pasarannya. Misal, Anda lahir pada hari Senin Kliwon, jadi 4+8=12, maka neptu Anda adalah 12. Selain itu, tentukan juga rencana hari pindah rumah, contohnya pada Sabtu Legi, maka penjumlahnnya adalah Neptu kelahiran 12 Neptu hari pindah rumah 9+5=14 Total neptu 26 Maka, angka 26 tersebut dibagi 4 agar Anda bisa melihat kelebihannya. Apabila total neptu bisa dengan total habis dibagi 4, maka sisanya tetap dihitung sebagai 4. Selanjutnya, pada hari pembagian tersebut nantinya akan menentukan kapan hari baik pindah rumah untuk Anda sesuai dengan weton Jawa. Untuk setiap angka 1-4 dari kelebihannya itu pun memiliki arti yang berbeda-beda. Berikut merupakan artinya. 1 Guru – Lancar rezeki, dihormati, dan sejahtera. 2 Ratu – Banyak rezeki, berwibawa, dan disegani. 3 Rogoh – Kurang harmonis, tidak bahagia. 4 Sempoyong – Tidak betah di rumah, mendapat kesulitan, dan sering ribut. Dari semua hari baik pindah rumah yang telah disebutkan, baik itu menurut Islam, menurut feng shui, ataupun menurut weton Jawa, pastinya Anda memiliki pendapat sendiri. Anda boleh pindah pada hari-hari tersebut atau tidak sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan Anda.